Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kenali stroke, Berpacu dengan waktu

Oleh dr. Retnaningsih, Sp. S
STROKE merupakan masalah bagi negara-negara berkembang. Di dunia, penyakit stroke meningkat seiring dengan modemisasi. Menurut WHO, ada 15 juta populasi terserang stroke setiap tahun di seluruh dunia.
erdasarkan   data statistik di Amerika, setiap tahunnya terjadi 750.000 kasus stroke baru di Amerika. Dari data tersebut menunjukan bahwa setap 45 menit, ada satu orang di Amerika yang terkena serangan stroke. Dan pada tahun 2020 diperkirakan 7,6 juta orang akan meninggal karena stroke.
Di Indonesia, penelitian berskala cukup besar dilakukan oleh survey ASNA (Asean Neurologic Association) di 28 rumah sakit di seluruh Indonesia, pada penderita stroke akut yang dirawat di rumah sakit dan dilakukan survei mengenai faktor-faktor resiko, lama perawatan, mortalitas (kematian) dan morbiditas (kecacatan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penderita laki-laki lebih banyak dari perempuan dan profil usia dari bawah 45 tahun cukup banyak yaitu 11,8%, usia 45-64 tahun berjumlah 54,7% dan di atas usia 65 tahun sebanyak 33,5%, Berdasarkan riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan di tahun 2013 meunjukkan telah terjadi peningkatan prevalensi stroke di Indonesia. Dari 83 per 1000 penduduk (per mil) pada 2007 menjadi 12,1 per 1000 penduduk pada 2013, dengan prevalensi laki-laki 7.1% dan perempuan 6,9 % Dari jumlah total penderita stroke di Indonesia, sekitar 2,5 persen atau 250 ribu orang meninggal dunia dan sisanya cacat ringan maupun berat, Penyakit stroke sendiri merupakan kejadian terbanyak dari permasalahan kesehatan otak dan saraf, yang menjadi penyebab kematian utama di hampir seluruh rumah sakit di Indonesia, yaitu sekitar 15,4%, termasuk di RSUP dr. Kariadi.
Meskipun angka kejadian terbanyak pada usia 50-70 tahun, namun stroke yang secara permanen. Karena itulah, penanganan cepat sangatlah penting, semakin cepat penderita ditangani, kerusakan yang terjadi pun semakin sedikit dibandingkan, jika telah melewati periode emas/golden period (3-43 jam).
Jenis stroke jika dilihat dari penyebabnya dibagi menjadi dua yaitu iskemik (akibat sumbatan/ penyempitan pembuluh darah otak) dan hemoragik (akibat pecahnya pembuluh darah otak).
Penanganan Cepat stroke
Stroke termasuk penyakit yang butuh penanganan cepat, berpacu dengan waktu. Saat menemukan seseorang yang mengalami keluhan mendadak, jangan dianggap remeh, karena bisa jadi merupakan tanda sakit. Gunakanlah metode FAST (Facial weakness, Arm weakness, Speech problems, Time to call emergency unit), yaitu F: mintalah penderita untuk tersenyum dan amati apakah senyum tampak tidak sama antara sisi wajah kanan (FACE) dan kiri atau merot; A: mintalah penderita untuk mengangkat kedua lengan (ARM), pasien biasanya mengalami kelemahan anggota gerak separuh, sehingga saat mengangkat
lengan, lengan yang satu akan tertinggal dibandingkan lengan sisi sebelahnya. S :mintalah penderita untuk mcngulang  satu dua kalimat (SPEECH), terutama kata-kata dengan huruf iri, pasien stroke akan tampak kesulitan, dan berbicara pelo atau cadel. T:jika telah menemukan gejala dan tanda tanda sebelumnya, segeralah hubungi layanan dan fasilitas medis terdekat (TIME), bawa ke rumah sakit untuk penangan an lebih lanjut.b_thumb1
Saat tiba di rumah sakit, pasien memerlukan penanganan yang cepat dari tepat, dan kembali berpacu dengan waktu. Dalam waktii 15 menit pertama, harus dilakukan perneriksaan menyelunih mulai dari riwayat penyakit terdahulu, gejala dan serangan serangan saat ini hingga pemeriksaan fisik lengkap dan skoring. Kemudian, dalam 5 menit, harus segera koordinasi dengan tim neurologis dalam penanganan stroke, dilanjutkan dengan perneriksaan CT scan / MRI , otak dalam 10 menit selanjutnya, dan interpretasi hasil paling lambat 20 menit kemudian, jika tetbukti mengalami stroke penyumbatan, dalam waktu 15 menit segera lakukan pengobatan, dan obat pengancu bekuan darah akan diberikan melalui teknik khusus.
sebasaat pasien dinyatakan boleh pulang (telah melewati masa akut dan kondisi stabil, 7-14 hari setelah serangan), penanganan di rumah/ homecare sangatlah krusial, terutama 3-6 bulan pertama. Penderila stroke, sebaiknya memiliki dukungan perawatan di rumah yang mirip seperti di rumah sakit, dengan ruangan yang memadai, alat yang lengkap (pengukur tekanan darah, gula darah, tempat tidur khusus/alas kasur yang mencegah luka pungung jika di perlukan , dsb. khusus, dan yang terpenting, keluarga yang peduli dan mengerti akan pentingnya penanganan penderita pasca stroke di rumah (pengawasan kondisi penderita, adanya keluhan seperti ngorok kadang kala meskipun dianggap tidak masalah, maka hal itu sangat penting untuk dikonsultasikan kepada dokter spesialis syaraf.