TETAP SEHAT SELAMA PUASA DI TAHUN 2015
Narasumber Dr Desmond Wai
Selain nilai ibadah, puasa erat kaitannya dengan masalah kesehatan. Tak terkecuali bagi penderita penyakit degeneratif. Boleh berpuasa asal mengikuti aturan main yang ada. Pola makan dua kali sehari pada bulan puasa bukan penghalang bagi seseorang untuk mendapat gizi yang cukup bagi tubuhnya.
Perubahan pola makan ini disebut juga partial fasting karena dibatasi oleh waktu makan sahur dan berbuka. Ada perkiraan, perubahan frekuensi makan ini menurunkan jumlah masukan gizi khususnya kalori yang masuk dalam tubuh. Oleh karena itu, tak berlebihan jika Sahabat tetap mengutamakan kesehatan, dengan begitu ibadah bisa lancar dan tubuh pun tetap bugar.
Bagi Sahabat yang kondisi badannya sehat, mungkin puasa tak jadi masalah, namun bagi penderita penyakit degeneratif seperti diabetes, jantung, hipertensi, gangguan ginjal, serta maag menjalankan puasa sama dengan mendatangkan dilema bagi kesehatannya. Sehingga sebelum berpuasa wajib hukumnya untuk Sahabat berkonsultasi terlebih dahuli 1 dengnn dokter ahli.
Sahabat, puasa hanyalah mengubah waktu makan bukan pola makannya. Dari tiga kali menjadi dua kali makan, tetapi untuk menu makannya sendiri tak banyak yang berubah.
Puasa hakekatnya membuat orang menjadi iebih sehat. Jika berbagai keluhan atau penyakit terjadi pada saat menjalani ibadah puasa lebih disebabkan karena pola makannya yang buruk.
Satu hal yang perlu di waspadai adalah kurangnya konsumsi air sehingga menyebabkan dehidrasi serius, selain itu jangan menahan buang air kecil. Pada prinsipnya harus cukup minum, kurang minum bisa digantikan saat berbuka dan makan sahur. Lalu orang yang punya bakal batu ginjal, ketika berpuasa biasanya kemungkinan untuk ti mbulnya batu jadi lebih besar, karena itu perhatikan saat buang air kecil, pastikan tidak ada masalah.
Pola makan Terkait pola makan, bagi penyandang diabetes harus berhati-hati dalam memilihjenis makanan dan menentukan jumlahnya. Saat berbuka makanlah karbohidrat kompleks seperti nasi merah, sayuran dan kurma. Hindari konsumsi karbohidrat sederhana apapun jenis penyakit degeneratif yang dialami, pastikan untuk tidak melewatkan makan sahur.
seperti sirup atau pun kolak yang bisa menimbulkan lonjakan kadar gula darah. Begitu pula dengan penderita gangguan ginjal, tak ada batasan makanan yang berarti hanya saja pengaturan konsumsi air yang harus disesuaikan dengan kebutuhan dan derajat penyakitnya agar tak kurang apalagi berlebihan.
Pada prinsipnya, apapun jenis penyakit degeneratif yang dialami, pastikan untuk tidak melewatkan makan sahur. Sebab tubuh membutuhkan makanan sebagai sumber energi untuk stamina, jika tidak makan maka kalori yang dibutuhkan tubuh diambil dari cadangan lemak yang ada di hati, otot, dan organ lainnya, alhasil metabolisme pasti terganggu. Sama halnya dengan pergeseran waktu makan, saat mengonsumsi obat pun disesuaikan dengan jadwal berbuka dan sahur untuk dua kali minum obat, jika tiga kali tambahkan ketika menjelang tidur. Hal tersebut diingatkan kembali oleh Dr Desmond Wai. Gastroenterology and hepatologist Desmond Wai Liver, and Gastrointestinal Diseases Centre Mt Elizabeth Novenu Hospital Specialist Centre, Singapura. Menurutnya, siklus puasa berlangsung sekitar 10-19 jam, tergantung pada lokasi geografis seseorang sehingga ia harus menyesuaikan asupan gizi bagi tubuhnya.
"Puasa” umumnya membuat orang cenderung mengurangi asupan karbohidrat dan meningkatkan konsumsi protein. Begitu pula dengan konsumsi vitamin dan mineral yang meningkat kala menjalankan puasa, sehingga bagi penderita penyakit dapat berdampak buruk papar Dr Desmond. Ia pun mengungkapkan bagi penyandang diabetes melitus yang kadar gula darahnya meningkat, mereka membutuhkan salah satu asupan insulin baik dari obat ataupun suntikan untuk menjaga agar kadar gula darahnya tetap pada tingkat yang normal.
Ketika asupan makanan dikurangi atau kadar gula ditunda, jelas hal ini berdampak pula pada kadar gula darahnya yang bisa saja menurun drastis pada tingkat yang berbahaya, yang dikenal dengan istilah hypoglikemia. Itulah sebabnya bagi pasien diabetes militus harus berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter sebelum menjalankan ibadah puasa untuk menjaga kebugaran dan kestabilan kadargula darahnya.
Banyak studi menunjukkan bahwa fungsi hati pada pasien dengan penyakit hati kronis masih stabil selama puasa. Bahkan beberapa penelitian menunjukkan tingkat peradangan hati berkurang selama masa puasa ini Hal yang sangat mengejutkan ini bisa jadi merupakan efek berkurangnya lemak dalam hati dengan mengurangi asupan kalori.
Penerima transplantasi ginjal bisa tetap melakukan puasa tanpa ada kendala berarti. Hanya saja,
faktor dehidrasi harus diwaspadai selama menjalani puasa terutama bagi pasien penyakit ginjal.
Dehidrasi dapat mengurangi aliran darah ke ginjal, hal itu akan memperparah fungsi penyaringan di ginjal juga memungkinkan meningkatnya risiko pembentukan batu ginjal "Secara umum puasa Ramadan tidak dimaksudkan untuk mempersulit atau meningkatkan risiko sebuah penyakit bagi tiap
individu yang ingin menjaiankannya. Bahkan Islam mernbebaskan mereka yang tidak mampu menjalankan ibadah puasa karena kondisi penyakit-penyakit tertentu yang tidak memungkinkan memperburuk keadaannya.
Sementara bagi individu yang sehat bisa menjalankan ibadah puasa tanpa ada kendala di kesehatan fisiknya. Khususnya bagi pasien dengan penyakit kronix seperti maag dan gangguan ginjal, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokternya sebelum mereka menjalankan ibadah puasa," pesan Dr Desmond mengingatkan. Pendapat yang sama disampaikan oleh Dr Cindiawaty Pudjiadi MARS, MS, SpGK, Spesialis Gizi Klinik, dari RS Medistra, Jakarta, "Puasa dapat saja dilakukan oleh semua orang yang dalam kondisi sehat. Tapi bila dalam keadaan sakit, atau berada dalam kondisi tertentu, sebaiknya berkonsultasi ke dokter teriebih dahulu sebelum melakukan ibadah di bulan Ramadan ini, sehingga puasa yang dijalankan tidak mengganggu kondisi kesehatan individu yang bersangkutan" papar Andi. Menurutnya, pada orang yang menderita penyakit degeneratif seperti jantung, bila tidak ada penyakit lain, dan kondisi organ-organ tubuh lainnya baik, dapat saja melakukan puasa, akan tetapi makanan yang dikonsumsi pada waktu sahur dan berbuka, tetap harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan, tetap membatasi makanan yang tinggi lemak, makanan yang tinggi garam, sehingga kondisi kesehatan tetap terjaga.*
TIPS PUASA SEHAT
· Jangan Tinggalkan Sahur Supaya tubuh dapat menjalankan fungsi dengan baik, sel-sel tubuh membutuhkan gizi dan energi dalam jumlah cukup. Untuk itu, menu sahur sebaiknya pilih makanan berserat. dan berprotein tinggi, lapi hindari terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang manis-manis.
· Jangan Tunda Berbuka Saat berbuka makanlah karbohidrat sederhana yang terdapat dalam makanan manis.
· Makanlah Secara Bertahap Saat berbuka makan makanan manis, istirahatlah sesaat dan Sahabat dapat lanjutkan kembali makan makanan yang lebih berat seperti nasi dan lauk pauknya.
· Jangan Tinggalkan Olahraga Aktivitas fisik tetap dibutuhkan untuk menjaga ketahanan peredaran darah agar kita tiHak mudah lupa Konsumsi Cukup Air Lebih dari 60 % tubuh kita terdiri dari air. Untuk menjalankan fungsinya dengan baik setiap organ tubuh kita membutuhkan air.
· Kendalikan Emosi
Dengan mcngendaiikan emosi membuat jiwa kita lebih sehat, dan merasakan kedekatan dengan Tuhun membuat hati kita damai.
Posting Komentar untuk "TETAP SEHAT SELAMA PUASA DI TAHUN 2015"