Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pakaian Penghuni Surga (dilengkapi Hadist Dan Ayat Larangan Menggunakan Kain Sutera)

Kehidupan di surga memang layaknya kehidupan di dunia. Bedanya di surga tidak sedikitpun ada kesusahan bagi penghuninya. Semua keinginan bisa dicapai super mudah dan super kilat. Penghuni surga bisa berhias diri dengan model pakaian yang' di kehendakinya dengan mudah tanpa harus mengeluarkan jerih payah apapun.
Perlu diketahui bahwa pakaian penghuni surga tidak sama dengan pakaian-pakaian yang ada di dunia bentuknya, warnanya maupun tebal dan tipisnya. Di samping itu pakaian di dunia membutuhkan perawatan dan tempat penyimpanan tersendiri agar tidak mudah kusam dan rusak. Sedangkan pakaian penghuni surga tidak membutuhkan perawatan dan tempat penyinaran, pakaian surga tidak usang dan robek. Didalam surga pakaian selalu baru pakaian surga yang paling utama adalah sutera.
Sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur'an :
"Mereka memakai sutera yang halus dan sutera yang tebal, (duduk) berhadap-hadapan. Demikianlah. Dan Kami berikan kepada mereka bidadari Di dalam surga mereka meminta segala macam buah-buahan dengan aman (dan segala kekhawatiran)"(Maksudnya, khawatir kehabisan atau khawatir sakit
) (Surat Ad-Dukhan: 53-55) (Bagi mereka) surga And, mereka masuk ke dalamnya, di dalamnya mereka diberi perhiasan dengan gelang gelang dari emas dan dengan mutiara dan di dalamnya pakaianya adalah sutera.
(Sural AJ-Hakim meriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW telah bersabda : "Barang siapa yang mengenakan kain sutera dunia, maka di akhirat tidak akan memakainya, dan barang siapa yang minum khamer di dunia maka tidak akan meminumnya di akhirat. 
Dan barang siapa minum dengan wadah emas dan perak disunia maka tidak akan meminumnya memakai wadah tersebut di akhirat nanti. Kemudian beliau bersabda "Pakaian penduduk surga adaiah sutera, dan minuman penduduk surga adalah khamer sedangkan tempat makanan dan minuman penduduk surga terbuat dari emas dan perak".
SAW bersabda janganlah engenakan kain sutera, sebab sesungguhnya orang yang mengenakanya di Dunia, maka ia tidak akan mengenakanya di akhirat.
Hadist riwayat Hakim Irsyadul Ibad hal 27.
Khudaifah r.a. mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Janganlah kalian memakai sutera tipis maupun sutera tebal, janganlah kalian minum dengan wadah dari emas dan perak, dan janganlah kalian makan dengan piring dari emas atau perak, sebab itu untuk orang kafir di dunia, sedang kan bagi kami (digunakan) di akhiraf .Juwahirul Bukhori hal 436.
Ibnu Zubair r.a. berkata : "Barang siapa yang memakai pakaian sutera maka tidak akan masuk surga. Alloh Berfirman"Pakaian mereka (penghuni surga) adaiah Kain sutera Abu Hurairah r a berkata : Rasulullah SAW bersabda barang siapa ingin di gembirakan Alloh SWT dengan diberi minUman khamer di akhiratr maka hendaknya ia meninggalkan minum khamer di dunia. Barang siapa ingin digembirakan Alloh dengan  diberikan sutera di Akhirat maka hendaknya ia meninggalkan pakaian sutera didunia, sungai-sungai surga itu mengalir dari bawah anak bukit atau dari bawah gunung misik. Sedangkan tempat yang paling rendah penghuni surga itu mengungguli semua hiasan penghuni dunia. Hiasan paling rendah bagi penghuni surga diakhirat itu lebih utama dari semua hiasan duniawi".Ihya Ulumuddin jilid IV hal 3004
Larangan memakai kain sutera di dunia sebagaimana keterangan beberapa hadits di atas adalah khusus untuk kaum lelaki, sedangkan bagi kaum wanita diperbolehkan memakainya.(Faithul Mu'in) hal 42.
Adapun dasar hadits yang melarang kaum laki-laki memakai sutera seperti yang diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib : Aku melihat Rasulullah SAW mengambil sutera, lalu diletakkan di sisi kanannya, sedangkan emas ditetakkan di sisi kirinya, kemudian beliau bersabda': "Sesungguhnya dua barang ini diharamkan kepada umatku yang laki-laki".H R Abu Daud dan An Nasa'i Irsyadul Ibad Hal 27 
Adapun warna pakaian yang disukai oleh penghuni surga adalah putih selain warna-warna yang lain. Sebagai mana yang disebutkan oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya': "Pakaian penghuni surga itu putih yang berkilauan. Di dalam surga tidak ada matahari, tidak ada malam, tidak ada tidur, karena tidur itu saudaranya mati. sumber Daqa iqul Akhbar. hal: 43. Bab: 46