Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

KAJIAN ISLAM SANGAT PENTING !!! "ANGGOTA BADAN MENJAWAB KETIKA RUHNYA SESEORANG AKAN DI CABUT"

KAJIAN ISLAM judul diats Dikisahkan dalam suata hadits Ketika Allah ingin mencabut ruh seorang hamba, maka datanglah Malaikat maut ke tempat hamba tadi dari arah mulutnya, maka keluarlah dzitkir dari mulutnya. seraya berkata : "Tidak ada jalan bagimu dari arah ini, sebab sudah lama lisan ini digunakan untuk berdzikir kepada Allah". Malaikat maut lalu kembali kepada Allah, seraya berkata : Demikian. Dan demikian... (Malaikat menyebutkan apa yang telah dialami). Kemudian Allah Ta ala berfirman : "Cabutlah nyawanya dari arah yang lain"Lalu Malaikat maut datang lagi untuk mencabut ruh orang mukmin tadi dari arah tangannya. Maka keluarlah sedekah dengan berkata : "Tidak ada jalan bagimu untuk mencabut nyawa hamba ini, karena ia telah menggunakan aku untuk bersedekah, menggunakan aku untuk mengusap kepala anak yatim, menggunakan aku untuk menulis qalam, dan juga menggunakan aku untuk memukul leher orang kafir'.
Malaikat maut lalu datang dari arah kakinya, maka kaki itu berkata : 'Tidak ada jalan bagimu untuk mencabut nyawa hamba ini dari arahku, sebab ia telah menggunakan aku untuk berjalan menuju tempat berjama ah, shalat hari raya, dan mendatangi majlis talim". Selanjutnya Malaikat maut datang dari arah telinga, maka telinga itu berkata : "Tidak ada jalan bagimu untuk mencabut nyawa hamba ini, karena hamba ini telah menggnakan untuk mendengarkan Al Qur’an, Adzan serta Dzikir.
Malaikat maut lantas datang dari arah matanya, maka ta itu berkata :"Tidak ada jalan bagimu untuk mencabut nyawa hamba ini, karena ia teiah meggunakan aku dalam memandang kasih sayang kepada kedua orang tuanya, untuk melihat wajah orang-orang shalih".
Akhirnya Malaikat maut kembali kepada Allah melaporkan kendala yang ia hadapi dalam mencabut nyawa sang hamba, seraya berkata: "Wahai Tuhanku, hambavtelah berkata demikian___dan demikian___" Allah lantas berfirman ; "Wahai Malaikat maut, gantunglah namaKu di telapak tanganmu, perlihatkan namaKu kepada ruh ini, sehingga ia bisa melihat namaKu, Dengan demikian engkau akan mudah mencabut ruh tersebut dari jasadnya.
Malailaikat maut lalu menulis nama Allah di atas telapaknya, kemudian nama Allah tersebut di perlihatkan ruh hamba yang shalih itu, akhirya ruh mau keluar berkat Asma Allah tanpa ada rasa sakit sedikitpun yang di rasakan oleh hamba tadi ketika ruhnya di cabut oleh Malaikat Maut.
Dalam hal ini, Allah ala berfirman ;
image
DiKisahkan dalam hadits, ada lima faktor sebagai racun pembunuh, juga ada lima faktor yang lain sebagai nawarnya, yaitu :
1 ) Dunia adalah racun pembunuh, sedangkan zuhud adlah penawarnya.
2) Harta adalah racun pembunuh, sedangKan zakat adalah penawarnya.
3) Berbicara adalah racun pembunuh, sedangkan berdziKir kepada Allah adalah penawarnya.
4) Umur adalah racun pembunuh, sedangkan taat kepada Allah adalah penawarnya.
5) Seluruh tahun adalah racun pembunuh, sedangkan buIan puasa adalah penawarnya.
Dalam hadits lain dikisahkan; Ketika seorang hamba dalam keadaan naza (ruhnys aKan keluar), maka ada seruan yang memanggil dari hadapan Allah : "Tinggalkan hamba ini sehingga ia beristirahat sejenak". Ketika ruh telah sampai di dadanya, Allah Ta'ala berfirman : "Tinggalkan hamba ini sehingga ia beristirahat sejenak". Ketika ruh sampai di tenggorokan, ada yang memanggil yang mengatakan “ Tinggalkan hamba ini sehingga anggota badan yang lain, mata yang satu mohon diri pada mata yang lain, mata itu berkata dalam pamitanya :
Semoga keselamatan tetap tercurahkan kepadamu sampai hari kiamat, demikian pula yang dilakukan oleh anggota badan yang lainnya, kedua telinganya yang memohon diri kedua tanganya memohon diri, kedua kakinya memohon diri, dan ruh juga memohon diri pada jasadnya. iman memohon
Diri dengan lisannya. Oleh karena itu, kami senantiasa mohon perlindungan kepada Allah SWT agar iman dan MA' rifat tidak berpamitan dari hati Kami.
Akhirnya tinggallah kedua tangan tanpa bisa bergerak kedua kaki tanpa bisa bergerak, Kedua mata tanpa melihat, Kedua telinga tanpa bisa medengar, badan tak berdaya tanpa ada ruh. Jika lisan tetap tanpa iman, serta hati tanpa ada ma' rif at, maka bagaimana hamba itu di liang kuburnya *?. Di sana ia tidak melihat apa-apa tidak bisa melihat siapa-siapa, tidak melihat bapaknya, tidak bisa melihat ibunya, tidak melihat anak-anaknya, tidak bisa melihat saudararanya, tidak bisa melihat teman-temannya. Di dalam kubur ia sendirian, di dalam kubur sangatlah sempit, tidak ada tabir. tidak ada tikar apa lagi kasur yang empuk. Jika tidak bisa melihat Tuhannya Yang Mulia, maka ia benar manusia yang rugi dengan kerugian yang besar.
KAJIAN ISLAM dari Imam Abu Hanifah berkata : "Banyak sesuatu yang iman seorang hamba, yaitu dikala waktu Naza’nya. semoga Allah memelihara kita semua dari robeknya iman" .
SEMOGA BERMANFAAT SEBAGAI RENUNGAN KITA SEMUA