Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

5 Pengembaraan Menurut Abul Hasan asy-Syadzily

Abul Hasan asy-Syadzily radhiallahu 'anhu berkata: Pengembaraan kami terdiri diatas lima:

1. Taqwa kepada Allah lahir dan batin dalam kesendirian dan di depan publik.
2. Mengikuti sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam semua kata dan perbuatan.
3. Mengabaikan semua makhluk dalam kesukaan ataupun dalam kebencian mereka. [tidak menghiraukan apakah mereka suka atau benci].
4. Rela [ridha] menurut hukum [takdir] Allah, baik yang ringan maupun yang berat.
5. Kembali kepada Allah dalam suka dan duka. Maka untuk melaksanakan taqwa harus berlaku wara' [menjauh dari makruh, subhat dan haram] dan tetap istiqamah dalam mentaati semua perintah dan tetap tabah tidak berubah. Dan untuk melaksanakan sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, harus berhati-hati dan menerapkan budi pekerti yang baik. Dan mengabaikan makhluk dengan sabar dan tawakkal [berserah diri kepada Allah subhanahu wataala]. Rela [ridha] pada Allah atas segala takdir-Nya dan merasa cukup dan tidak tamak terhadap sesuatu. Mengembalikan segala-galanya hanya kepada Allah dalam suka dan duka dengan bersyukur dalam suka dan berlindung kepada-Nya dalam duka.
Dan semua ini pada intinya ada 5 hal:
1. Semangat yang tinggi.
2. Berhati-hati pada yang haram dan menjaga kehormatan.
3. Taat dan memahami diri sebagai seorang hamba.
4. Melaksanakan kewajiban.
5. Menghargai nikmat. Maka barangsiapa yang bersemangat tinggi, pasti naik tingkat derajatnya. Dan barangsiapa yang meninggalkan larangan yang diharamkan Allah, maka Allah akan menjaga kehormatannya. Dan barangsiapa yang benar dalam taatnya, pasti mencapai tujuan kebesaran-Nya dan kemulian-Nya. Dan barangsiapa yang melaksanakan kewajibannya dengan baik, maka bahagia hidupnya. Dan barangsiapa yang menghargai nikmat, berarti mensyukuri dan selalu akan menerima tambahan nikmat yang lebih besar. (sumber Buku Alhikam ibnu 'Atho'illah asSyakandary ra)

Posting Komentar untuk "5 Pengembaraan Menurut Abul Hasan asy-Syadzily"