Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penanganan Tulang Belakang Secara Terpadu

TULANG belakang merupakan organ tubuh yang vital. Fungsi tulang belakang sangat penting dalam menopang berat badan manusia sehingga nunusia dapal berdiri dengan tegak dan bonjalan dengan stabil.Dalam keadaan tertentu fungsi tulang belakang ini dapat terganggu.Gangguan yang paling sering ditemukan adalah nyeri di bagian leher (neckpain) dan di bagian bawah yang disebut nyeri pinggang bawah (low back pain).
Banyak orang mengeluh sakit pinggang, namun mereka tidak sepenuhnya mengerti apa sesungguhnya penyebab sakit tersebut. Upaya yang dilakukan untuk segera mungkin memeriksakan diri ke rumah sakit terkadang belum memberikan hasil yang diharapkan. Padahal penatalaksanaan yang tepat menjadi kunci utama keberhasilannya.
Oleh sebab itu, untuk masalah tulang belakang yang kompleks memerlukan tim terpadu yang terdiri dari multidisiplin untuk menentukan ^nVebab serta penanganan yang MenUrut Dr Tati dimaksudkan adalah penanganan masalah tulang belakang yang dilakukan oleh tim yang terdiri dari berbagai bidang spesialis seperti dokter spesialis orthopedi (bedah tulang belakang), spesialis neurolog (saraf) dan subneurofisiologi serta dokter spesialis rehabilitasi medik.
Masalah tulang belakang yang dapat ditangani adalah berbagai nyeri tulang belakang, kelainan bentuk tulang belakang seperti skoliosis, trauma tulang belakang dan gangguan saraf akibat kelainan tulang belakang.
Terapi Operatif dan Non Operatif Untuk menangani masalah tulang belakang, maka dapat dilakukan terapi seperti terapi operatif dan non operatif atau konservatif.
Menurut Dr.Luthfi Gatam,SpOT,FICS, Spine Surgeon(K), keputusan untuk melakukan tindakan operatif haruslah dengan analisa yang cermat. Adapun jenis-jenis tindakan operatif yang dapat dilakukan meliputi endoscopic disectomy, artificial disc replacement spine fusion, scoliosis reconstruction, pulse radio Menurut Dr.PeniKusuma SpRM, sebagian kasus tulang belakang tidak memerlukan terapi operatif.Terapinya cukup dengan penanganan secara konservatif atau non operatif melalui program program terapi latihan secara aktif dengan menggunakan peralatan seperti fisioterapi, Documentation Based Care (DBC) maupun terapi-terapi latihan lain yang disesuaikan dengan kelainan yang terjadi pada individu Program DBC merupakan upaya rehabilitasi otot-otot penyangga struktur tulang belakang yang dipaksa melakukan tindakan secara aktif. Dengan demikian akan dicapai suatu pola kontrof gerakan yang balk, perbaikan struktur atau fungsi tulang belakang, menguatkan otot-otot tulang belakang serta mencegah berulangnya kembali masalah tulang belakang.
Dr.Peni menambahkan, selain itu diberikan juga pemahaman secara kontinue pemberitahuan bagaimana kondisi pasien bagaimana melakukan mengurangi supaya sakitnya tidak berulang lagi.