Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Vatikan Roma Itali Menjalankan Perbankan Syariah

�� VATIKAN BERSYARI'AH ����

Bismillah.

http://www.aktual.com/vatikan-serukan-bank-di-seluruh-dunia-terapkan-keuangan-syariah/

Vatikan Serukan Bank di Seluruh Dunia Terapkan Keuangan Syariah

30 Maret 2016 3:31 PM

Jakarta, Aktual.com — Surat kabar Vatikan, Osservatore Romano, melaporkan, bahwa Vatikan menyerukan, Bank-bank di seluruh dunia untuk mengkaji serta menerapkan prinsip keuangan syariah untuk kembali menumbuhkan kepercayaan publik di tengah krisis ekonomi global yang sedang berlangsung.

Tak hanya diterima dan diterapkan oleh negara Muslim, saat ini sistem yang mengikuti prinsip syariah tersebut mulai diakui oleh Vatikan.

“Prinsip-prinsip etis dari keuangan Islam didasarkan mampu membawa bank lebih dekat dengan nasabah (klien) mereka dan spirit spritual yang menandai setiap layanan keuangan,” demikian tulis koran ternama Osservatore Romano.

“Bank-bank Barat bisa menggunakan berbagai kebijakannya seperti obligasi syariah, yang dikenal sebagai sukuk, sebagai ‘jaminan’. Sukuk dapat digunakan untuk mendanai ‘industri mobil atau even olahraga seperti Olimpiade berikutnya di London,” lapor artikel di koran tersebut.

Artikel dalam koran Vatikan, hanya salah satu dari banyak artikel yang baru-baru ini muncul yang diterima oleh pemimpin pemerintahan Barat dan para Bankir sistem keuangan Islam.

Para bankir non Islam juga telah menerimanya, dan mereka nampaknya akan menyambut hal itu, meskipun mereka pasti harus tunduk dan mematuhi prinsip hukum Islam.

Akhir Desember lalu, Senat Perancis bahkan mencoba menghapus sejumlah halangan bagi layanan jasa dan produk keuangan syariah.

Mereka juga melihat potensi bagi perusahaan yang tercatat di bursa saham Paris (Paris Stock Exchang).

Alhaji Alhasan Abdulai, Executive Director Eanfoworld for Sustainable Development mengungkapkan, seorang Senator-yang tidak disebutkan namanya-menyebutkan, area bisnis baru ini menyimpan potensi pasar antara 500 juta sampai 600 juta miliar euro. Serta tumbuh rata-rata 11 persen setiap tahunnya.

Bahkan, Mantan Menteri Keuangan Prancis Christine Lagarde telah mengumumkan niat Prancis untuk menjadikan kota Paris sebagai “ibukota keuangan Islam” dan mengumumkan beberapa Bank Islam akan membuka cabang di ibukota Prancis pada tahun 2009.

Sebuah revolusi dalam dunia perbankan

Setelah London, yang mana Bank Islam pertama kali membuka pintunya pada September 2004 lalu, selanjutnya Prancis akan mengotorisasi Bank menghormati hukum syariah Islam untuk membukanya pada 2009.

Hervé de Charette, Presiden Kamar Dagang dan Industri Prancis keturunan Arab menekankan bahwa, “‘Mengimpor’ perbankan Islam ke Prancis akan membantu proses integrasi.”

“Kendala utamanya yaitu perbankan syariah membangkitkan rasa takut warga non Muslim karena ajaran fundamentalisme agama, bahkan bisa menjadi dana aksi terorisme,” ujar Elyès Jouini, Profesor Ekonomi di Universitas Paris, Prancis.

Krisis ekonomi dunia telah mengubah kebijakan ekonomi di seluruh Eropa. Juga, dari New York ke Hong Kong, semua pusat keuangan di Planet ini akan meraih miliaran dolar dari sistem keuangan syariah.

“Kami bertekad untuk membuat Paris sebagai pusat bagi keuangan Islam,” kata Menteri Keuangan Prancis, Michael Sapin, saat meresmikan forum Prancis kedua di perbankan syariah Eropa.

(Sumber: Modernghana, Harian Vatikan Osservatore Romano, Koran Prancis, Telegraph).

(Ferro Maulana)

----------

KOMENTAR SAYA:

Sungguh berita ini menggembirakan saya. Alhamdulillah, segala pujian bagi Allah.

Saya ingat, bahwa Prof. DR. Syafi'i Antonio, seorang ahli Ekonomi dan juga muallaf beretnis Tionghoa RI, pernah mengatakan di acara Otoritas Jasa Keuangan-Bank Indonesia-Ikatan Saudagar Muslim Indonesia Jatim awal 1437/2016 di gedung Bank Indonesia Jawa Timur bahwa:

Beliau pernah duduk di sebelah Direktur/perwakilan Bank Syari'ah dari Kerajaan Inggris Raya (Great Britain) di sebuah acara Ekonomi Syari'ah internasional, yang ternyata adalah orang Non-Muslim.

Saat ditanyai, mengapa Non-Muslim menjadi orang Perbankan Syari'ah, maka jawabnya adalah karena memang Islam benar dan sesungguhnya Riba itu adalah memang haraam, bahkan dalam ajaran di Injil, Taurat, dst.

Juga bahwa sistem Ekonomi, Bisnis, dan Perbankan Syari'ah didukung UK (Inggris), Jerman, Swiss, dll.

Dan juga bahwa hanya kaum Muslimiin lah yang mengetahui detail cara-cara Perbankan Syari'ah yang benar. Diterangkan dengan jelas di agama Islam.

Maka dia mau, dan belajar. Walaupun Non-Muslim.

...

Dalam hadits yang sudah disepakati keshohihannya dari Abu Hurairah - rodhiyollohu anhu - ia berkata bahwa Rosulullah - shollollohu ‘alaihi wa sallam - bersabda:

�� إِجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوْبِقَاتِ! وَذَكَرَ مِنْهُنَّ: آكِلَ الرِّبَا.

“Jauhilah tujuh (7) perkara yang membawa kehancuran,” dan beliau menyebutkan di antaranya, “Memakan riba.”

Dan telah datang ijma’ atas haramnya riba.

Saudara, ingatlah juga, selain negara di atas, Jepang juga adalah pendukung Ekonomi Syari'ah di Asia.

Singapura malah sejak 2011 mencanangkan diri menjadi hub Perbankan Syari'ah Asia Tenggara.

Di mana-mana banyak negara dan organisasi, menyusul. Memakai sistem Syari'ah. Walaupun mungkin ada yang malu-malu, tak menamainya dengan "Syari'ah", tapi prinsipnya, sama.

Dunia semakin Islami. Semakin alami. Fitrahi.

Sebagaimana sudah dijanjikan Allah, Tuhan Yang Maha Esa, Pengutus 124.000 orang nabi sejak awal jaman.

Jangan sampai ketinggalan!

Yuk?

Bersyari'ah?

�� أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَذَرُوا مَا بَقِيَ مِنَ الرِّبَا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut), jika kamu orang-orang yang beriman.”

[QS. Al-Baqarah: Ayat 278]

�� لَـقَدِ ابْتَغَوُا الْفِتْنَةَ مِنْ قَبْلُ وَقَلَّبُوْا لَكَ الْاُمُوْرَ  حَتّٰى جَآءَ الْحَـقُّ وَظَهَرَ اَمْرُ اللّٰهِ وَهُمْ كٰرِهُوْنَ

"Sungguh, sebelum itu mereka memang sudah berusaha membuat kekacauan dan mengatur berbagai macam tipu daya bagimu (memutarbalikkan persoalan), hingga datanglah kebenaran (pertolongan Allah), dan menanglah urusan (agama) Allah, padahal mereka tidak menyukainya."

[QS. At-Taubah: Ayat 48]

�� اَفَمَنْ هُوَ قَآئِمٌ عَلٰى كُلِّ نَفْسٍۢ بِمَا كَسَبَتْ ۚ  وَجَعَلُوْالِلّٰهِ شُرَكَآءَ    ؕ  قُلْ سَمُّوْهُمْ  ؕ  اَمْ تُنَـبِّـئُــوْنَهٗ بِمَا لَا يَعْلَمُ فِى الْاَرْضِ اَمْ بِظَاهِرٍ مِّنَ الْقَوْلِ  ؕ  بَلْ زُيِّنَ لِلَّذِيْنَ كَفَرُوْا مَكْرُهُمْ وَصُدُّوْا عَنِ السَّبِيْلِ  ؕ  وَمَنْ يُّضْلِلِ اللّٰهُ فَمَا لَهٗ مِنْ هَادٍ

"Maka apakah Tuhan yang menjaga setiap jiwa terhadap apa yang diperbuatnya (sama dengan yang lain)?

Mereka menjadikan sekutu-sekutu bagi Allah.

Katakanlah, "Sebutkanlah sifat-sifat mereka itu."

Atau apakah kamu hendak memberitahukan kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya di bumi, atau (mengatakan tentang hal itu) sekadar perkataan pada lahirnya saja?

Sebenarnya bagi orang kafir, tipu daya mereka itu dijadikan terasa indah, dan mereka dihalangi dari jalan (yang benar).

Dan barang siapa disesatkan Allah, maka tidak ada seorang pun yang memberi petunjuk baginya."

[QS. Ar-Ra'd: Ayat 33]

Walhamdulillah. Wastaghfirulloh. Wa laa ila ha illallah

��������

Posting Komentar untuk "Vatikan Roma Itali Menjalankan Perbankan Syariah"