Makanan Bagi Ahli Surga
Apabila di dunia manusia bisa makan dengan
kenyang, apalagi di surga. Bahkan di surga manusia bisa memakan
makanan yang ketika di dunia mereka belum sempat mencicipinya. Apa saja yang
diinginkan penghuni surga yang berkaitan dengan makanan; Allah
akan langsung mengabulkannya. Lalu apasajakah makanan surga
yang bisa di makan oleh penghuninya Pada hakikatnya, makanan ahli surga tidak
ada bedanya dengan makanan yang ada di dunia, namun kualitas dan ku^ntitasnya
yang sangat berbeda. Misalnya, di dunia ada jambu di surga pun
ada jambu, tapi jambu di surga jagh lebih baik, lebih enak,
lebih lezat, lebih besar, lebih manis dan mengandung aneka macam dengan
keinginan orang yang memakannya. Selain itu, cara menyajikan makanan di surga
sangat berbeda dengan cara menyajikan hidangan di dunia.
"Di surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa yang mereka minta". (Surat Yasin: 57)
Dalam hal ini ibnu Abbas r.a. meriwayatkan; Rasulullah SAW pemah bersabda : "Apa yang terlintas di hati penduduk surga sebelum hal itu diucapkan dengan lisan mereka, maka sesuatu yang diinginkan itu sudah berada dihadapannya sumber (Tafsir Surat Yasin. hal: 21)
Ibnu Abbas r.a. berkata : Ketika kekasih Allah ini memakan buah-buahan yang dikehendaki. Lalu di hatinya tergores keinginan pada makanan yang lain sebeluruh bibirnya berucap, Allah memerintahkan para Malaikat untuk mendatangkan makanan kepadanya dengah 70 nampan yang terbuat dari intan dan yakut, yang berisi 70 hidangan. Di atas setiap hidangan terdapat 1000 piring dan gelas yang terbuat dari emas.
Di dalam surga terdapat segala apa yang diinginkan oleh hati, mata pun juga dapat merasakan nikmatnya melihat pemandangan surga. Seluruh penghuni surga kekal didalamnya. Pada setiap piring yang dihidangkan terdapat aneka macam makanan yang tiddk tersentuh oleh api, juga tidak dimasak oleh juru masak, tidak dibuat didalam periuk tembaga atau lainnya, akan tetapi Allah cukup berkata kepada makanan itu "Jadilah kamu makanan", maka jadilah makanan tersebut tanpa metalui proses pembuatan.
Kekasih Allah ini lalu memakan beberapa piring menurut makanan yang dikehendaki. Ketika ia sudah kenyang, maka turunlah kepadanya beberapa burung-burung surga yang besarnya seperti unta. Burung itu terbang dengan sayapnya di atas kepala kekasih Allah, seraya berkata : "Makanlah daging yahg baru, wahai kekasih Alloh, Aku adalah demikian.dan demikian.... Aku telah meminum air sungai Salsabil dan air sungai Kafur. Aku juga telah memakan makanan dari perkebunan surga".
Akhirnya terlintas di hati kekasih Allah keinginan untuk memamakan daging burung tersebut Allah kemudian memerintahkan pada burung tadi agar jatuh di atas hidangan yangia kehendaki. Maka jadilah burung itu dalam keadaan sudah digoreng.
Selanjutnya kekasih Allah itu langsung memakan daging burung tersebut. Sedangkan sisa daging burung tadi yang tidak dimakan menjadi burung lagi dengan seizin Allah Ta'ala, sebagaimana wujud aslinya.
Keterangan diatas dikuatkan hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas'ud. ia berkata: Rasulullah SAW bersabda :
"Ketika engkau melihat seekor burung dalam surga lalu keinginan untuk memakannya, maka burung itu jatuh dihadapanmu dalam keadaan sudah digoreng". Khudaifah r.a. berkata Rosululloh SAW sesungguhnya di dalam surga terdapat burung yang besarnya seperti unta". Abu Bakar lantas berkata: Burung itu pasti enak Ya Rasulullah". Kemudian Rasulullah SAW bersabda lebih enak rasanya burung itu bagi orang yang memakannya, hai abu bakar.
"Di surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa yang mereka minta". (Surat Yasin: 57)
Dalam hal ini ibnu Abbas r.a. meriwayatkan; Rasulullah SAW pemah bersabda : "Apa yang terlintas di hati penduduk surga sebelum hal itu diucapkan dengan lisan mereka, maka sesuatu yang diinginkan itu sudah berada dihadapannya sumber (Tafsir Surat Yasin. hal: 21)
Ibnu Abbas r.a. berkata : Ketika kekasih Allah ini memakan buah-buahan yang dikehendaki. Lalu di hatinya tergores keinginan pada makanan yang lain sebeluruh bibirnya berucap, Allah memerintahkan para Malaikat untuk mendatangkan makanan kepadanya dengah 70 nampan yang terbuat dari intan dan yakut, yang berisi 70 hidangan. Di atas setiap hidangan terdapat 1000 piring dan gelas yang terbuat dari emas.
Di dalam surga terdapat segala apa yang diinginkan oleh hati, mata pun juga dapat merasakan nikmatnya melihat pemandangan surga. Seluruh penghuni surga kekal didalamnya. Pada setiap piring yang dihidangkan terdapat aneka macam makanan yang tiddk tersentuh oleh api, juga tidak dimasak oleh juru masak, tidak dibuat didalam periuk tembaga atau lainnya, akan tetapi Allah cukup berkata kepada makanan itu "Jadilah kamu makanan", maka jadilah makanan tersebut tanpa metalui proses pembuatan.
Kekasih Allah ini lalu memakan beberapa piring menurut makanan yang dikehendaki. Ketika ia sudah kenyang, maka turunlah kepadanya beberapa burung-burung surga yang besarnya seperti unta. Burung itu terbang dengan sayapnya di atas kepala kekasih Allah, seraya berkata : "Makanlah daging yahg baru, wahai kekasih Alloh, Aku adalah demikian.dan demikian.... Aku telah meminum air sungai Salsabil dan air sungai Kafur. Aku juga telah memakan makanan dari perkebunan surga".
Akhirnya terlintas di hati kekasih Allah keinginan untuk memamakan daging burung tersebut Allah kemudian memerintahkan pada burung tadi agar jatuh di atas hidangan yangia kehendaki. Maka jadilah burung itu dalam keadaan sudah digoreng.
Selanjutnya kekasih Allah itu langsung memakan daging burung tersebut. Sedangkan sisa daging burung tadi yang tidak dimakan menjadi burung lagi dengan seizin Allah Ta'ala, sebagaimana wujud aslinya.
Keterangan diatas dikuatkan hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas'ud. ia berkata: Rasulullah SAW bersabda :
"Ketika engkau melihat seekor burung dalam surga lalu keinginan untuk memakannya, maka burung itu jatuh dihadapanmu dalam keadaan sudah digoreng". Khudaifah r.a. berkata Rosululloh SAW sesungguhnya di dalam surga terdapat burung yang besarnya seperti unta". Abu Bakar lantas berkata: Burung itu pasti enak Ya Rasulullah". Kemudian Rasulullah SAW bersabda lebih enak rasanya burung itu bagi orang yang memakannya, hai abu bakar.